Salam Pendidikan!!
kawan, pernah dengar kata 'Pendidikan Pembebasan'??
apa yang terlintas dibenak kalian mendengar kata tersebut???
Kebetulan saya adalah salah satu mahasiswa pendidikan bahasa Indonesia di salah satu Universitas Negeri di Makassar. selain itu, saya adalah penghuni dua lembaga kemahasiswaan, yang satu bergerak di bidang pendidikan dan yang satunya bergerak dalam hal jurnalistik.
Pendidikan Pembebasan dalam persepsi saya adalah semua orang bebas memperoleh pendidikan, semua orang bebas memperoleh ilmu. bukan hanya orang kaya atau orang berduit saja yang bisa sekolah.
Sekolah pun jangan diartikan sempit. Sekolah menurut saya adalah tempat memperoleh ilmu. Bukan suatu gedung yang berisi beberapa ruangan hampir mirip penjara. ditutupi dinding kokoh (persis kan?). sekolah pendidikan pembebasan adalah sekolah di mana siapa pun dan kapan pun bisa memperoleh ilmu. Tidak ada aturan yang memberatkan, tidak ada pakaian seragam, tidak ada si kaya atau si miskin...
nah, menurut kamu...
Pendidikan Pembebasan itu seperti apa??
Jumat, 22 Juli 2011
Lagi, FBS luluskan 179 Mahasiswa
Aula DG 101-102 FBS UNM mendadak dipenuhi dengan orang – orang berkebaya atau pun berjas. Tampak wajah – wajah sumringah nan cerah memenuhi wajah para tamu yang datang. Tatkala kami menengok ke dalam ruangan, tampaklah spanduk besar yang menjelaskan tentang ramah tamah FBS UNM. Inilah yang menjadi alasan wajah – wajah sumringah tadi. Wajah para orang tua dari mahasiswa yang telah lulus itu pun menunjukkan wajah bangga. Entahlah bangga atau mungkin lega. Bangga karena anaknya lulus dengan nilai memuaskan dan tepat waktu atau lega karena akhirnya anaknya lulus dengan nilai di atas rata – rata.
Pukul 09.00 wita acara ramah tamah dibuka dengan tarian Toraja yang dibawakan oleh Bengkel Sastra (Bestra). Dra. Sutraina P., S.Pd. bertindak sebagai MC membuka acara. Suasana ruangan berubah tatkala Dekan FBS UNM, Dr. Kisman Salija (title kulupai) memberikan sambutannya. Dalam pidatonya, Dekan FBS UNM terpilih ini berpesan agar para lulusan memanfaatkan ilmunya bagi masyarakat yang membutuhkan. Beliau juga mengharapkan kesediaan alumni untuk senantiasa berkomunikasi dengan almamater kampus FBS UNM. “Jaga nama baik almamater kita,” harapnya. Tak lupa beliau memberikan dorongan bagi alumni yang mau melanjutkan studi ke jenjang S2.
Setelah sambutan, Dekan FBS UNM memperkenalkan beberapa petinggi – petinggi Fakultas Bahasa dan Sastra, termasuk juga petinggi setiap jurusan yang ada di Fakultas ungu ini. Sebelum memanggil setiap nama, beliau sempat berkelakar bahwa rata – rata petinggi birokrasi kampus hanya dikenal karena tanda tangannya saja. Kebanyakan mahasiswa tidak mengenal muka dosen – dosen mereka. Berdasarkan pengalaman memilukan tersebut, maka beliau ingin lebih memperkenalkan nama – nama petinggi birokrasi di kampus ungu ini.
Setelah Dekan FBS UNM memperkenalkan satu per satu petinggi birokrasi, MC kemudian membacakan jumlah mahasiswa yang akan diwisuda khusus di Fakultas Bahasa dan Sastra. Jumlah mahasiswa yang akan diwisuda sebanyak 179 mahasiswa.
Khusus Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Program Studi Pendidikan, mahasiswa dengan predikat terbaik dibacakan oleh Ketua Prodi Pendidikan BSI, Drs.H. A. Wardihan, M.Pd., yaitu : 1. Baso Angriadi : 3,70 dengan masa akademik 4 thn 7 bln
2. Marwan Mansyur : 3,70 dgn masa akademik 4 thn 7 bln
3. Hamdali : 3, 62 dengan masa akademik 4 thn 7 bln
Untuk Program Studi Sastra Indonesia dibacakan oleh Ketua Prodi Sastra, Dr. Juanda, M.Hum., peraih IPK tertinggi yaitu: Latifa : 3, 77 dgn indeks prestasi sangat memuaskan.
Semoga para alumni Fakultas Pencetak para pendidik ini bisa melahirkan para pemimpin yang bukan hanya terdidik, tetapi mampu membawa nama baik almamater kampus ungu dan menjadi pemimpin bagi diri sendiri dan orang lain. *nvy, azs.
Pukul 09.00 wita acara ramah tamah dibuka dengan tarian Toraja yang dibawakan oleh Bengkel Sastra (Bestra). Dra. Sutraina P., S.Pd. bertindak sebagai MC membuka acara. Suasana ruangan berubah tatkala Dekan FBS UNM, Dr. Kisman Salija (title kulupai) memberikan sambutannya. Dalam pidatonya, Dekan FBS UNM terpilih ini berpesan agar para lulusan memanfaatkan ilmunya bagi masyarakat yang membutuhkan. Beliau juga mengharapkan kesediaan alumni untuk senantiasa berkomunikasi dengan almamater kampus FBS UNM. “Jaga nama baik almamater kita,” harapnya. Tak lupa beliau memberikan dorongan bagi alumni yang mau melanjutkan studi ke jenjang S2.
Setelah sambutan, Dekan FBS UNM memperkenalkan beberapa petinggi – petinggi Fakultas Bahasa dan Sastra, termasuk juga petinggi setiap jurusan yang ada di Fakultas ungu ini. Sebelum memanggil setiap nama, beliau sempat berkelakar bahwa rata – rata petinggi birokrasi kampus hanya dikenal karena tanda tangannya saja. Kebanyakan mahasiswa tidak mengenal muka dosen – dosen mereka. Berdasarkan pengalaman memilukan tersebut, maka beliau ingin lebih memperkenalkan nama – nama petinggi birokrasi di kampus ungu ini.
Setelah Dekan FBS UNM memperkenalkan satu per satu petinggi birokrasi, MC kemudian membacakan jumlah mahasiswa yang akan diwisuda khusus di Fakultas Bahasa dan Sastra. Jumlah mahasiswa yang akan diwisuda sebanyak 179 mahasiswa.
Khusus Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Program Studi Pendidikan, mahasiswa dengan predikat terbaik dibacakan oleh Ketua Prodi Pendidikan BSI, Drs.H. A. Wardihan, M.Pd., yaitu : 1. Baso Angriadi : 3,70 dengan masa akademik 4 thn 7 bln
2. Marwan Mansyur : 3,70 dgn masa akademik 4 thn 7 bln
3. Hamdali : 3, 62 dengan masa akademik 4 thn 7 bln
Untuk Program Studi Sastra Indonesia dibacakan oleh Ketua Prodi Sastra, Dr. Juanda, M.Hum., peraih IPK tertinggi yaitu: Latifa : 3, 77 dgn indeks prestasi sangat memuaskan.
Semoga para alumni Fakultas Pencetak para pendidik ini bisa melahirkan para pemimpin yang bukan hanya terdidik, tetapi mampu membawa nama baik almamater kampus ungu dan menjadi pemimpin bagi diri sendiri dan orang lain. *nvy, azs.
Langganan:
Postingan (Atom)